Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerita Memancing Ikan Garing

Hallo Teman semua, pada kesempatan kali ini saya akan mengisi waktu luang ini dengan membuat sebuah postingan dengan judul, Cerita memancing ikan garing. Nah! kenapa saya membuat postingan seperti berikut. Karena memancing merupakan sebuah hobi saya semenjak kecil hingga saat sekarang ini.

Setiap kali melihat orang membawa panncing, pasti didalam benak saya sudah ngaur kepengen memancing hehe begitulah saya dengan hobi yang satu ini. Baiklah, untuk cerita memancingnya mari langsung saja berikut ini.

Cerita Memancing Ikan Garing

Pada sore hari saya pergi kesungai dengan tujuan memancing ikan garing. Setelah sampai disungai ternyata beberapa orang sudah memancing duluan. Lalu saya bingung mencari lokasi dimana tempat saya akan memancing.

Karena disungai tersebut hanya satu lubuk yang terdapat banyak ikan garing berukuran besar, nama lubuk tersebut adalah lubuk baeh. Selain itu, lubuk baeh sudah lama di ajarkan supaya ikan-ikan yang ada didalam lubuk mudah untuk menepi jika dikasih makanan gratis 'bahasa kampung saya umpan serak"

Setelah itu, singkat cerita saya memilih memutusan untuk memancing di lubuk lainnya yang dinamakan lubuk rasak. Lubuk rasak adalah lubuk yang berdekatan dengan lubuk baeh yang mempunyai jarak kurang lebih 1000 meter. Lubuk rasak ini jarang sekali di jumpai oleh pemancing lain.

Karena lubuk tersebut sering dijaring dan dilanet / diracun. Makanya orang menganggap dilubuk rasak tidak ada lagi ikan garing yang besar. Nah, walaupun begitu dengan tekad dan semangat saya tetap memutuskan untuk memancing di lubuk rasak, dalam pikiran "tak dapat ikan tak apalah yang penting memancing"

Nah, dengan penuh semangat dan tekad akhirnya saya sampai dilubuk rasak. Sesampai dilubuk rasak saya mengeluarkan umpan terlebih dahulu, umpan yang saya gunakan adalah buah kealapa sawit yang sudah masak.

Lalu selanjutnya saya mengaluskan buah sawit dengan menggilingnya pakai batu, dan melemparkan kesasaran memancing untuk memastikan apakah masih ada ikan dilubuk tersebut (kondisi air sedang jernih). Ternyata setelah diperhatikan memang tidak ada kelihatan ikan garing besar, yang kelihatan hanya anak garing masih kecil.

Walapun hanya kelihatan anak garing / ikan garing kecil tapi saya tetap semangat dan mengeluarkan peralatan pancing. Memutuskan untuk mencoba melemparkan pancing dilubuk tersebut. Dengan melihat ikan yang keluar kecil-kecil lalu saya memilih untuk memakai benang berukuran kecil 0.20 dan mata kail No.5 merk Carbon Charm.

Setelah itu saya mencoba memasang umpan dengan sebelah buah sawit, yang biasanya menggunakan satu buah sawit sebagai umpan pancing. Dengan melihat suasana ikan tidak memungkinkan memakan satu buah sawit, saya memilih untuk membelah sebagai umpan pancing dilubuk rasak.


Singkat cerita, lalu saya melemparkan umpan kesasaran, dan meletakan pancing dengan menghipit menggunkan dua buah batu, berat lebih kurang 1/4 kg pada pemuntar benang. Lalu saya meninggalkan pancing tidak jauh dari tempat duduk sambil menunggu ikan memakan.

Sudah setengah jam lamanya menunggu, namun tak ada aba-aba pancing akan dimakan ikan (diam saja tidak bergerak) membuat semangat jadi berkurang, dalam pikiran pantasan orang jarang memancing disini (lubuk rasak), tak lama kemudian mata saya mulai mengantuk dan saya memutuskan untuk pulang.

Setelah tekad memutuskan untuk pulang, lalu saya siap-siap memasukan umpan dan peralatan lain kedalam tas (pancing masih terpasang).

=> Bersambung!! Tunggu kelanjutannya Cerita Memancing Ikan Garing 2 dipostingan berikut di blog ini.

Post a Comment for "Cerita Memancing Ikan Garing"